Tidak Ada Masalah dengan Masalah

Tidak Ada Masalah dengan Masalah

Hidup adalah Masalah.
Jadi gak usah hidup kalau tidak mau menghadapi dan menyelesaikan masalah.

orang konyol membuat-buat masalah . . .
orang kerdil membesar-besarkan masalah . . .
orang awam membicarakan masalah . . .
orang arif bersyukur dengan masalah . . .
orang kreatif mengelolah masalah . . .
orang beriman naik pangkat dunia dan akhirat karena masalah . . .

Kurang lebih seperti inilah kumpulan kalimat yang saya dengar pada salah seorang Kiyai di Salah Satu Masjid di Depok  ketika mengisi khutbah Idul Adha pada tahun 2018 Masehi.

Dalam al Quran Surah Al Insirah ayat 5 dan 6 yang berbunyi : fainnama'al u'sri yusraa, innama'al u'sri yusraa.
artinya : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Lantas apa yang akan kita takutkan dalam menghadapi sebuah kesulitan atau masalah jika Allah Swt menjanjikan sebuah kemudahan dibaliknya, menjajikan sebuah kemenangan di baliknya?

Berikut ini 6 tips dari penulis agar kita menghadapi masalah dengan jiwa yang tenang dan sukses.
1). Yakinkan fikiran kita bahwa masalah itu datangnya dari Allah dan kita pasti mampu menyelesaikannya karena Allah tidak akan memberi beban kepada hambanya di luar kemampuannya, dan ingat kita bisa menjadi apa yang kita fikirkan dimana jika kita berfikir bisa maka itu benar dan jika kita berfikir tidak bisa maka itu juga benar, tidak ada yang salah semua tergantung persepsi kita.
Penulis buku terkenal Stephen Covey pernah berkata in order to change situation, we must change our selves, in order to change our selves, we must be able to change our perceptions. Artinya untuk merubah situasi, kita harus merubah diri kita, agar bisa merubah diri kita,  kita harus merubah persepsi kita.
2). Bekali diri kita dengan sholat tahajjud karena Allah menjajikan empat ke istimewaan bagi ahli tahajjud yang tidak akan didapat oleh bukan ahli tahajjud yaitu: a). diberikan karir terbaik, b). dibimbing oleh Allah dalam setiap aktivitas, c). dibimbing oleh Allah dalam menghadapi masalah, d). diberikan perlinduangan langsung dari Allah Swt.
3). Menjadi Ahli/Expert dibidang kita dengan cara terus berlatih, membaca banyak buku, memuat tulisan-tulisan kita, atau bahkan menulis buku dan lain sebagainya.
4). Meningkatkan kualitas diri dengan cara : a). Menjadi Proaktif, b). Memulai setiap aktivitas kita dengan mengetahui tujuan akhirnya, c). Mengerjakan hal-hal yang penting terlebih dahulu.
5). Meningkatkan kemampuan bekerja dalam kelompok dengan cara : a). Dalam bekerjasama harus mencapai kesepakatan "Win Win Solution" atau "simbiosis mutualisme" atau saling menguntungkan untuk kedua belah pihak atau lebih. b). Mencoba memahami orang lain agar bisa di fahami. c) Synergis yakni bekerja sama dengan baik dalam kelompok yang masing-masing mengambil peran berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama.
6). Istiqomah
Tetap terus berkarir dan berkarya dengan prinsip "Hanya terdapat 2 opsi : bersyukur atau bersabar" dimana jika menang harus bersyukur jika masih gagal tetap bersabar tetapi bersabar bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Bersabar adalah menerima dengan ikhlas dan tidak pantang menyerah untuk tetap terus melakukan yang terbaik.
Pada fase istiqomah terus mengembangkan empat potensi alamiah yang dimiliki oleh manusia yakni jasmaniah, rohaniah, mental, emosional atau sosial.

    Sumber Gambar : Google.com


================== Sekian dan Terima Kasih, Semoga Bermanfaat ====================






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Interesting Topic To Talk

Jenis-jenis Conditional Sentence / Kalimat Pengandaian | Type 0 ,1, 2, 3 dan 4